Penerapan Nilai-nilai Keislamaan UNISA Yogyakarta Pada Mahasiswa ditengah Keberagamaan Masyarakat Indonesia

Nilai-nilai keislaman belakangan ini mulai tergerus oleh arus perkembangan zaman, fenomena tergerusnya nilai-nilai keislaman oleh perkembangan zaman merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Faktor-faktor seperti globalisasi, teknologi, budaya pop, dan perubahan sosial telah berkontribusi pada pergeseran nilai-nilai tradisional, termasuk nilai-nilai keislaman. Universitas Aisyiyah Yogyakarta hadir di tengah-tengah masyarakat menjadi pusat kegiatan kultural dan keagamaan. 

Hal ini termasuk penyelenggaraan seminar, diskusi, dan acara budaya yang dapat memperkaya wawasan dan nilai-nilai keislamaan ditengah masyarakat yang beragam. Ditambah dengan adanya insersi nilai-nilai keislamaan pada mata kuliah keislamaan adalah langkah yang baik untuk memperkuat pemahaman dan penerapan ajaran Islam dalam pendidikan tinggi. Ini juga membantu mengatasi tantangan yang mungkin timbul akibat tergerusnya nilai-nilai keislamaaan oleh perkembangan zaman.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislamaan pada mata kuliah keislamaan, universitas dapat membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam dan mendorong mereka untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan.

Salah satu contoh penerapan nilai-nilai keislamaan yang dilakukan oleh UNISA Yogyakarta adalah mewajibkan kepada semua mahasiswa baru dan mahasiswa tingkat akhir yang beragama muslim, untuk mengikuti bimbingan dan ujian membaca Al quran sebagai salah satu syarat yudisium, hal tersebut terbilang langka dan jarang diterapkan.

Penerapan kebijakan mewajibkan mahasiswa baru dan mahasiswa tingkat akhir yang beragama Muslim untuk mengikuti bimbingan dan ujian membaca Al-Quran sebagai salah satu syarat yudisium adalah contoh konkret dari bagaimana sebuah lembaga pendidikan seperti UNISA Yogyakarta dapat menerapkan nilai-nilai keislamaan dalam konteks akademik. 

Langkah-langkah seperti ini mencerminkan komitmen institusi pendidikan terhadap nilai-nilai keislamaan dan spiritualitas, sambil tetap memastikan inklusivitas dan kesinambungan pendidikan yang berkualitas. Tidak berhenti disitu, Unisa Yogyakarta juga mewajibkan seluruh mahasiswa baru untuk mengikuti pembinaan karakter keislaman selama dua pekan, Kebijakan mewajibkan mahasiswa baru untuk mengikuti pembinaan karakter keislaman selama dua pekan adalah contoh lanjutan dari upaya Universitas Aisyiyah Yogyakarta dalam memperkuat nilai-nilai keislamaannilai-nilai keislaman dalam lingkungan pendidikan, Melalui pembinaan karakter, mahasiswa memiliki kesempatan untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. 

Ini membantu mereka menjadi individu yang lebih sadar akan prinsip-prinsip Islam, selain itu progam tersebut mengajarkan bahwa ajaran Islam dapat dihubungkan dengan realitas kehidupan modern, mahasiswa dapat belajar tentang bagaimana nilai-nilai islam berperan dalam mengatasi tantangan zaman.

Dalam konteks pendidikan, upaya seperti ini menunjukkan komitmen untuk mengembangkan individu yang lebih beretika, beragama, dan berkontribusi positif pada masyarakat. Hal tersebut juga berkontribusi pada tujuan pendidikan yang lebih luas untuk membentuk manusia yang berdaya, berbudaya, dan berakhlaq mulia. 

Sejalan dengan tujuan Muhammadiyah, bahwasanya Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang memiliki komitmen dalam meningkatkan kualitas hidup umat dan masyarakat melalui pendidikan, sosial, kemanusiaan, dan pembangunan karakter, Muhammadiyah menempatkan pendidikan sebagai salah satu fokus utamanya. Mewajibkan bimbingan karakter keislaman dan mengintegrasikan Nilai-nilai Islam dalam kurikulum adalah bentuk penerapan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan tujuan Muhammadiyah.

Namun, dalam mengimplementasikan pendekatan ini, penting untuk tetap mempertimbangkan inklusivitas dan menghormati keberagaman. Selain itu, aspek akademik dan profesionalisme dalam pendidikan kesehatan juga perlu diperhatikan dengan serius. 

Secara keseluruhan, pendekatan yang diambil oleh Unisa Yogyakarta menunjukkan bagaimana sebuah lembaga pendidikan dapat berperan dalam membentuk individu yang sehat secara fisik dan spiritual, sambil tetap menghormati dan mengakomodasi keberagaman masyarakat. Dengan bentuk dan model yang demikian, Unisa Yogyakarta hadir menjadi rumah bagi berbagai kalangan di seluruh wilayah Indonesia, Melalui pendekatan inklusif ini, lembaga pendidikan seperti Unisa Yogyakarta dapat menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua Mahasiswa, mempromosikan pengertian antarbudaya dan antaragama, serta mendorong toleransi dan kerjasama di antara semua anggota komunitas kampus.

Semoga dengan hadirnya UNISA Yogyakarta ditengah masyarakat yang beragam ini menjadi role model bagi banyak lembaga pendidikan yang lainnya, semoga langkah-langkah yang diambil oleh kampus berwawasan kesehatan seperti Unisa Yogyakarta, yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan inklusivitas, dapat menjadi teladan inspiratif bagi banyak lembaga pendidikan lainnya. Mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan pendidikan modern dan inklusif adalah upaya yang penting dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya berkualitas akademik, tetapi juga memiliki karakter yang baik, sensitivitas sosial, dan pemahaman tentang pluralitas masyarakat. 

Ketika lembaga pendidikan berperan sebagai role model dalam mengimplementasikan nilai-nilai yang relevan dan inklusif, ini dapat memiliki dampak positif yang meluas dan bermanfaat bagi seluruh Alam (rahmatan lilalaminn).

Komentar

  1. nilai-nilai islam yang mencerahkan, banyak temen2 bahkan suami saya sendiri merupakan alumni unisa dan terlihat dari cara berprilaku yang baik.

    BalasHapus
  2. unisa mantap,, sbg warga sekitar kampus merasakan dampaknya juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah semoga bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan seluruh masyarakat Indonesia aminn

      Hapus
  3. tahun depan anestesi bismilahh

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan lupa sering-sering buka web pmb.unisayogya.ac.id ya Kak

      Hapus
  4. Bener bangett, unisa mengusahakan keilmuan intelektual dan spiritualitasnya harus seimbang..

    BalasHapus
  5. Seimbang dunia akhirat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Dari Dua Ulama Kondang Indonesia : KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan